Mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Buka Suara Soal Pagar Laut, Ini Penjelasannya

, TANGERANG — Ahli Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, menyinggung pendapat tentang pagar bambu di pesisir pantai Kabupaten Tangerang, Banten. Menurutnya, pagar laut itu sudah ada sejak 2014, sejak jauh lebih dulu proyek Pantai Indah Kapuk 2 dibangun.

Zaki mengemukakan pernyataannya dalam berbagai media setelah memberi tanggapan ke Foto dirinya yang diunggah konsultan hukum proyek PIK 2 Muannas Alaidid lewat Akun X @muannas_alaidid pada Rabu (22/01/2025). Dalam Foto yang diunggah Zaki, tampak dia berada di pinggir pantai timur provinsi Tangerang Besar, Dinding pagar bambu yang menjadi belakang Foto tersebut jumlah punya usia sekalengsepulu tahun.

“Foto tahun 2014. Jelas terlihat ada pembatas, tapi tidak diketahui siapa yang memasangnya dan apa tujuannya,” kata Zaki dalam keterangan yang didapat oleh Tribun Video di Jakarta, Senin (24 Januari 2025).

Zaki mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang memasang pagar bambu tersebut dan apa tujuan awal pemasangannya. Namun, dia menegaskan pagar itu sudah ada lama sebelum proyek PIK 2 dimulai.

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2014, program PIK 2 di Tangerang belum ada.

Sementara itu, Muannas dalam unggahannya di akun X, juga menyebut pagar bambu sudah banyak ditemukan di kawasan pantai utara (pantura) Tangerang sejak tahun 2014.

Aku memiliki koleksi foto saat kunjungan ke pantai Kabupaten Tangerang tahun 2014. Pada saat itu, saya menyewa tiga batu kapal untuk membawa teman-teman wartawan melihat kondisi pantai yang sudah rusak. Ternyata, sejak 2014 itu sudah ada banyak pembatas laut,” tulis Muannas dalam unggahannya di akun X.

Dia juga menegaskan bahwa pagar bambu tersebut bukan bagian dari proyek PIK 2, melainkan inisiatif masyarakat pesisir yang sudah berlangsung dari beberapa tahun lalu.

Baca Juga :  Jadwal Final Indonesia Masters 2025: Jonatan Christie dan Fajar / Rian Kejar Gelar Juara

“Yang sudah dibangun itu telah diakui. Itu ada masyarakat pesisir yang membuatnya secara mandiri karena lahan dan tambak mereka terkena abrasi. Mereka memasang pagar bambu untuk melindungi harta benda mereka, dan itu sudah dibuat selama bertahun-tahun, jauh sebelum ada PIK,” kata Muannas.